Sebagai orang yang sering menjadi tempat curhat dari teman-teman terdekat, menjadi tantangan untuk menghibur mereka saat bersedih. Proses bersedih atau berduka memang nggak mudah. Bermula dari kondisi yang sangat sedih, hingga akhirnya bisa berproses sampai akhirnya bisa melepaskan. Selain perasaan ikut lega, sebenarnya muncul pertanyaan, ada nggak ya teori yang menjelaskan proses berduka ini? Setelah membaca artikel dari Verywelmind.com , ternyata ada 5 tahapan dalam melalui berduka yaitu penolakan (denial), amarah, (anger), penawaran (bargaining), depresi (deppresion) dan penerimaan (acceptance).
Kebetulan aku sangat menyukai lagu minor dan dreamy yang bernuansa sedih. Menurutku lagu-lagu sedih sebenarnya bisa membantu teman-teman atau bahkan diri aku sendiri dalam melampiaskan emosi. Memang terkadang jadi semakin meluap-luap sedihnya. Namun bagi aku, proses bersedih yang bisa jadi panjang atau pendek itu, memang harus dilalui dengan tuntas supaya bisa lega dan ikhlas.
Lagu dari Gardika Gigih ini, benar-benar membantu untuk menguatkan hati saat melalui masa bersedih. Gardika Gigih ini lebih sering menciptakan lagu piano intrumental dengan. Jadi sedikit lagu yang ia ciptakan dengan lirik, jadi pendengar bebas menginterpertasikan emosi dari setiap lagu.
1. Pada Setiap Senja, untuk Tahap Penolakan (Denial)
Lagu pada setiap senja dimulai dengan nada piano yang lembut dan lambat. Lalu pada akhir lagu, ada bagian yang sangat emosional. Ada rasa gamang dari lagu ini. Sesuai dengan reaksi pertama yaitu menolak realita dari situasi bersedih. Seperti kadang muncul pikiran, rasa tidak percaya pada kejadian ini dan seharusnya tidak terjadi.
2. Dan Hujan I, untuk Tahap Amarah (Anger)
Nggak ada yang tahu pasti, rasa siap atau tidak seseorang dalam mengalami kehilangan. Lagu ini bisa membantu untuk menyalurkan rasa marah kita. Melodi yang yang tenang, namun nadanya sangat emosional untuk mempertanyakan "Mengapa?". Emosi yang kita rasakan seperti kesedihan, kekecewaan, maupun kebingungan terus ada dalam pikiran kita dan memicu rasa amarah.
3. Michiko untuk Tahap Penawaran (Bargaining)
Lagu ini dibuka dengan piano yang membuat pikiran kita berada dalam dunia andai. Nada-nada dari lagu ini membawa perasaan rentan dan membuat kita memikirkan hal-hal yang seharusnya bisa kita lakukan agar orang yang kita cintai kembali lagi. Kalimat "kalau saja..." menjadi bentuk penawaran apa yang kita inginkan untuk mengubah sesuatu yang sudah terjadi.
4. Ending : Departure untuk Tahap Depresi (Deppresion)
Semoga menjadi akhir dalam masa berduka, Ending : Departure ini cukup emosional untuk menumpahkan semua rasa sedih yang dirasakan. Dimulai denting piano yang sendu ditambah ambiece gitar, membuat kita ingin menangis sejadi-jadinya. Selama mengalami proses berduka, pasti terucap seandainya bisa kita mengubahnya menjadi harapan yang sayangnya tidak bisa dilakukan. Tahapan seperti mengalami depresi ini dapat membuat kita merasa sangat bersedih hingga mengisolasi diri.
5. Hujan dan Cahaya Tahap Penerimaan (Acceptance).
Sesuai judulnya, saat mendengar lagu ini seperti melihat cahaya setelah melalui hujan kesedihan. Pada bagian tengah lagu, ada lirik-lirik tentang keikhlasan bersamaan dengan denting piano yang memberi emosi damai, lega dan ingin melepas yang sudah terjadi. Dalam tahap menerima, sebenarnya bukan berarti kita tidak lagi merasakan sakitnya kehilangan. Namun kita sudah bisa menerima realita adalah sesuatu yang sudah tidak bisa diubah.
Barangkali bisa mengobati kesedihan dan kekecewaan hari ini, semua lagu ini ada di album Nyala dari Gardika Gigih ya! Jangan lupa dukung musisi kita agar terus berkarya dengan membeli album digital mereka di sini!
Komentar
Posting Komentar